Rabu, 20 Juni 2012

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Ilmu Pengetahuan Sosial

Luas Seperti Lautan
Ilmu itu luas. Namun, terdapat dua kelompok besar yang sudah dikenal, yaitu ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Selain dua kelompok besar tersebut, belakangan ramai juga pembahasan tentang ilmu kemanusian atau ilmu humaniora.Tulisan ini akan banyak menyinggung ilmu pengetahuan sosial.


Mendengar kata sosial mungkin akan terlintas di pikiran kita segala terkait dengan manusia atau masyarakat. Ya, berdasarkan Tesarurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (2008) mengartikan kata sosial dengan kemasyarakatan. Demikian pula arti sosial menurut etimologinya. Dalam kamus Merriam-Webster, sosial berasal dari bahasa latin socialis dari socius yang artinya teman, atau sekutu. Ya, secara umum sosial berkait dengan masyarakat.
Jadi, secara sederhana ilmu pengetahuan sosial berarti ilmu pengetahuan kemasyarakatan. 

Masyarakat dalam kehidupannya memiliki banyak kegiatan. Mulai dari cara memenuhi kebutuhannya, memperlakukan sesamanya, mengenal wilayahnya, memimpin kelompoknya, dan menjalani tiap zamannya. Kegiatan-kegiatan tersebut kemudian dipelajari dan lahirlah ilmu pengetahuan sosial itu sendiri.

Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi itu mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya. Lalu, sosiologi senantiasa berkait dengan perilaku manusia dan interaksi sesamanya. Pengenalan wilayah menjadi kajian geografi. Politik berbicara bagaimana cara mendapatkan, menjalankan, dan mempertahankan kekuasannya. Lalu, sejarah (yang hakikatnya termasuk dalam ilmu kemanusiaan atau humaniora) menurut Sartono Kartodirjo dalam karyanya Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (1993) berbicara manusia dalam kerangka waktu. Masih ada lagi, Antropologi yang mengkaji manusia dengan budayanya. 

Hasil akhir dari semua ilmu sosial tersebut adalah generalisasi terkecuali ilmu sejarah. Namun, tidak sampai kepada tingkatan "hukum" seperti dalam ilmu pengetahuan alam. Ya, tentu saja karena manusia itu begitu dinamis. Pemukulrataan (generalisasi) saja belum tentu berlaku di setiap ruang dan waktu. Bisa jadi teori A itu berlaku di wilayah Indonesia tetapi tidak berlaku di wilayah Argentina misalnya. Namun, kemiripan sangat mungkin terjadi. 

Sejarah adalah bagian dari Ilmu Humaniora
Ya, seperti dijelaskan oleh Sartono Kartodirdo dalam karyanya Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia; Suatu Alternatif (1982), ilmu kebudayaan (Geisteswossenchaften) termasuk ilmu sosial dan humaniora bersifat ideografis. Artinya ilmu kebudayaan bertugas untuk mendeskripsikan sesuatu dan lebih menekankan individualitas. Lain halnya dengan ilmu alam (Naturwissenschaft) yang bersifat nomothetis, artinya ilmu yang mencari dalil-dalil umum. 

Jadi, tindakan manusia dalam menjalani kehidupannya menjadi kajian ilmu pengetahuan sosial. Poin terpenting adalah semua ilmu memiliki perannya masing-masing. Komplesitas alam dan manusia melahirkan ilmu-ilmu baik sosial maupun alam. 

Disiplin Ilmu itu Seperti Puzzle
Sekali lagi, semuanya memiliki peran dan jalan masing-masing. Ya, seperti kepingan puzzle yang punya kekhasan masing-masing dan saling melengkapi itulah disiplin ilmu. Kajian mendalam dari tiap bidang ilmu sangat diperlukan untuk membantu manusia memahami fenomena di dunia ini. Idealnya tidak hanya sampai disitu, pengkajian fenomena di dunia ini tidak hanya pada aspek materil tetapi juga aspek spritiual yang akan mendekatkan setiap diri manusia kepada Sang Pencipta.wallahu'alam


"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
-Al-Mujaadilah:11-


Sumber Gambar:
Luas Seperti Lautan
http://epointchurch.wordpress.com/

 
Ilmu-Ilmu Sosial

Sejarah adalah bagian dari Ilmu Humaniora
http://adsquad.wordpress.com/


Disiplin Ilmu itu Seperti Puzzle
http://catatan-harian-auni.blogspot.com/
 

0 komentar:

Posting Komentar